Tips Keselamatan Kerja Las (Welding Safety) yang Wajib Ditaati Setiap Welder

Keselamatan kerja bukan hanya tentang peraturan, melainkan sebuah budaya yang harus melekat pada setiap tukang las (welder), dari pemula hingga profesional. Suhu ekstrem, cahaya intens, dan percikan api adalah bagian tak terpisahkan dari proses pengelasan, yang jika diabaikan dapat berakibat fatal.

Tips Keselamatan Kerja Las (Welding Safety) yang Wajib Ditaati Setiap Welder

Mengutamakan prosedur keselamatan bukanlah tanda kelemahan, tetapi bukti profesionalisme dan kecintaan terhadap pekerjaan. Panduan komprehensif ini akan merinci langkah-langkah kritikal yang wajib Anda taati untuk melindungi diri, orang sekitar, dan properti.

1. Lindungi Indra Penglihatan Anda dari Sinar Ultraviolet & Inframerah

Bahaya paling langsung dalam mengelas adalah radiasi yang dihasilkan busur listrik. Paparan sinar UV dan IR dapat menyebabkan "flash burn" atau arc eye, yaitu luka bakar pada kornea yang terasa seperti ada pasir di mata dan disertai rasa nyeri hebat. Paparan jangka panjang berisiko menyebabkan katarak.

Tindakan Pencegahan:

  • Gunakan Helm Las Berkualitas: Jangan pernah mengandalkan kacamata biasa. Pilih helm las dengan filter yang memenuhi standar, baik yang manual maupun auto-darkening. Pastikan lensa dalam kondisi baik tanpa goresan.
  • Gunakan Kacamata Safety di Bawah Helm: Saat membuka helm setelah mengelas, percikan logam panas masih bisa beterbangan. Selalu kenakan kacamata safety bening untuk melindungi mata selama proses persiapan atau pembersihan.
  • Pasang Tirai Las (Welding Curtain): Untuk melindungi orang lain di sekitar area kerja, gunakan tirai khusus berwarna gelap untuk menahan penyebaran sinar busur.

2. Jaga Kulit dan Tubuh dari Luka Bakar & Radiasi

Percikan logam cair yang beterbangan dapat mencapai suhu ribuan derajat dan dengan mudah membakar kulit atau menyulut pakaian.

Tindakan Pencegahan:

  • Pakai APD Kulit yang Tepat: Gunakan sarung tangan las kulit yang panjang hingga menutupi pergelangan. Kenakan jaket las atau apron dari bahan kulit atau kain tahan api (seperti denim heavy-duty). Hindari bahan sintetis seperti polyester yang mudah meleleh saat kena panas.
  • Tutupi Seluruh Bagian Tubuh: Pakai celana panjang tanpa lipatan (kantong dapat menjebak percikan) dan sepatu safety berujung baja. Pastikan tidak ada bagian kulit yang terbuka.
  • Jangan Simpan Benda Mudah Terbakar di Saku: Korek api, korek gas, atau benda mudah terbakar lainnya bisa menjadi sumber kecelakaan besar jika terkena percikan.

3. Hindari Menghirup Asap dan Gas Berbahaya (Bahaya Tak Kasat Mata)

Proses pengelasan menghasilkan asap yang mengandung partikel logam oksida dan gas beracun yang sangat halus. Menghirupnya dapat menyebabkan iritasi pernapasan akut, pusing, mual, hingga penyakit jangka panjang seperti kanker atau kerusakan neurologis.

Tindakan Pencegahan:

  • Pastikan Ventilasi yang Memadai: Selalu bekerja di ruangan dengan aliran udara yang baik. Buka semua jendela dan pintu untuk memastikan pertukaran udara maksimal.
  • Gunakan Sistem Exhaust Aktif: Untuk pekerjaan rutin, exhaust fan atau pengisap asap las (fume extractor) adalah investasi yang sangat penting. Alat ini secara aktif menarik asap dari sumbernya dan menyaringnya sebelum dilepas ke udara.
  • Pakai Respirator yang Tepat: Dalam ruangan terbatas atau saat mengelas material seperti galvanis, stainless steel, atau berlapis cat, gunakan respirator dengan filter yang sesuai (seperti filter P100) untuk menyaring partikel berbahaya.

4. Waspadai Risiko Sengatan Listrik (Electric Shock)

Listrik adalah sumber tenaga utama dalam pengelasan dan potensi sengatan listrik selalu mengintai, terutama dalam lingkungan yang lembab.

Tindakan Pencegahan:

  • Periksa Kondisi Peralatan: Selalu inspeksi kabel power, kabel massa, dan holder elektroda sebelum digunakan. Pastikan tidak ada bagian yang terkelupas atau terbuka.
  • Jaga Kebersihan dan Kekeringan Area Kerja: Berdirilah di atas alas kering (seperti papan kayu atau karet) saat mengelas. Jangan pernah mengoperasikan mesin las dengan tangan atau tubuh yang basah.
  • Gunakan Sarung Tangan yang Kering: Pastikan sarung tangan Anda selalu dalam kondisi kering dan bebas dari lubang.

5. Cegah Kebakaran dengan Prosedur yang Ketat

Percikan las dapat terbang hingga jarak 10 meter dan dengan mudah menyulut material yang mudah terbakar.

Tindakan Pencegahan:

  • Bersihkan Area Kerja: Jauhkan semua bahan yang mudah terbakar seperti kertas, kayu, kain, cairan, dan gas yang mudah menyala dari jangkauan percikan.
  • Gunakan Pelapis Tahan Api: Tutupi material yang tidak bisa dipindahkan dengan blanket tahan api (fire blanket) atau pelat logam.
  • Sediakan Alat Pemadam yang Siap Pakai: Pastikan alat pemadam api (APAR) dengan kelas ABC tersedia di dekat area kerja dan Anda telah dilatih cara menggunakannya. Selalu sediakan ember berisi pasir kering sebagai alternatif pemadam.
  • Lakukan Pengawasan Api (Fire Watch): Setelah selesai mengelas, tinggalkan area kerja selama minimal 30 menit untuk memastikan tidak ada bara atau percikan yang masih membara.

6. Prosedur Darurat: Bersiap untuk yang Terburuk

Meski telah berusaha mencegah, kesiapan menghadapi situasi darurat adalah kunci.

  • Tahu Lokasi P3K dan Nomor Darurat: Pastikan kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) lengkap dan mudah diakses. Hafalkan nomor telepon darurat.
  • Prosedur Jika Terkena Sengatan Listrik: Jangan langsung menyentuh korban. Matikan sumber listrik terlebih dahulu sebelum menolong.
  • Prosedur Luka Bakar: Untuk luka bakar ringan, segera aliri dengan air mengalir selama minimal 10-15 menit. Untuk luka bakar serius, segera cari pertolongan medis.

Kesimpulan: Keselamatan adalah Investasi, Bukan Biaya

Menerapkan tips keselamatan kerja las mungkin terlihat memakan waktu dan biaya di awal. Namun, bandingkanlah dengan risiko kehilangan penglihatan, kesehatan paru-paru, luka bakar permanen, atau nyawa.

Setiap prosedur yang Anda ikuti adalah sebuah investasi untuk memastikan Anda dapat terus berkarya dan kembali dengan selamat kepada keluarga. Jadilah tukang las yang cerdas, yang tidak hanya terampil mengolah logam, tetapi juga bijak dalam melindungi diri dan lingkungan.

Keselamatan bukanlah opsi, melainkan sebuah kewajiban yang tidak bisa ditawar.

Post a Comment for "Tips Keselamatan Kerja Las (Welding Safety) yang Wajib Ditaati Setiap Welder"