Teknik Pengelasan Dasar: Pandual Lengkap Las SMAW (Shielded Metal Arc Welding)
Bagi banyak orang, las SMAW (Shielded Metal Arc Welding) atau yang akrab disebut las listrik "las stik" adalah gerbang masuk ke dunia fabrikasi logam. Metode ini terkenal karena ketangguhan dan kesederhanaannya.
Namun, di balik peralatannya yang terlihat dasar, terdapat seni dan ilmu yang perlu dikuasai untuk menghasilkan sambungan yang bukan hanya kuat, tetapi juga rapi. Panduan komprehensif ini akan membawa Anda memahami langkah demi langkah teknik las SMAW, dari persiapan hingga finishing.
Apa Itu Las SMAW dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Las SMAW adalah proses penyambungan logam dengan memanfaatkan busur listrik yang terjadi antara elektroda (kawat las terbungkus flux) dan material induk. Busur ini menghasilkan panas ekstrem yang mencairkan ujung elektroda dan sebagian logam dasar.
Bagian uniknya adalah lapisan flux pada elektroda. Saat terbakar, flux ini menghasilkan gas dan slag (terak) yang melindungi logam cair dari kontaminasi udara luar, seperti oksigen dan nitrogen, sehingga terbentuklah lasan yang padat dan kokoh.
Persiapan Penting Sebelum Menyalakan Busur
Keselamatan dan persiapan yang matang adalah fondasi dari pengelasan yang sukses.
Alat Pelindung Diri (APD):
- Masker Las: Wajib hukumnya untuk melindungi mata dari sinar UV yang berbahaya dan percikan api. Pilih yang memiliki dark shade level (sekitar 10-11) yang nyaman.
- Sarung Tangan Kulit: Gunakan sarung tangan khusus las yang tinggi hingga menutupi pergelangan tangan.
- Baju Las: Jaket atau apron dari bahan kulit atau kain tahan api sangat dianjurkan untuk mencegah luka bakar.
- Sepatu Safety: Sepatu berujung baja melindungi kaki dari benda jatuh.
Mempersiapkan Material:
- Bersihkan Area Kerja: Pastikan tidak ada bahan mudah terbakar di sekitar lokasi pengelasan.
- Bersihkan Logam: Gunakan sikat baja atau gerinda untuk membersihkan permukaan logam dari karat, cat, minyak, atau kotoran. Logam yang bersih adalah kunci lasan yang berkualitas.
- Setting Mesin Las: Pasang kabel massa (ground) dengan kuat pada material yang akan dilas. Pastikan sambungannya baik. Pilih jenis arus (AC atau DC) sesuai dengan jenis elektroda dan mesin las yang Anda miliki.
Memilih Elektroda dan Setting Amper yang Tepat
Kesalahan dalam memilih elektroda dan setingan amper adalah penyebab umum kegagalan.
- Jenis Elektroda: Untuk pemula, elektroda E6013 sangat disarankan. Jenis ini mudah dinyalakan, busurnya stabil, dan slag-nya mudah terlepas, cocok untuk material dengan ketebalan sedang. Elektroda E7018 bagus untuk hasil las yang lebih kuat namun membutuhkan teknik penyimpanan yang lebih hati-hati.
- Menentukan Amperase: Aturan praktisnya adalah sekitar 30-40 Amper untuk setiap 1 mm diameter elektroda. Sebagai contoh, untuk elektroda diameter 2.6 mm, set amperase di kisaran 78 - 104 A. Mulailah dari setting tengah, lalu sesuaikan berdasarkan kondisi:
- Terlalu tinggi: Elektroda mencair sangat cepat, suara berisik, dan logam induk mudah terbakar (burn-through).
- Terlalu rendah: Busur sulit terbentuk, elektroda sering menempel (menyulut), dan penetrasi lasan dangkal.
Teknik Dasar Mengelas SMAW
Menyalakan Busur Listrik (Striking the Arc):
- Ada dua metode: tapping (mengetuk ujung elektroda ke material seperti korek api) dan scratching (menggesekkannya).
- Untuk pemula, metode scratching lebih mudah. Begitu busur menyala, pertahankan jarak konstan antara ujung elektroda dan material dasar (sekitar 1-3 mm)
Mengontrol Posisi dan Sudut Elektroda:
- Pegang holder dengan sudut sekitar 15-20 derajat serong ke arah gerakan (drag angle atau pull angle).
- Jaga jarak busur tetap konsisten. Jarak yang berubah-ubah akan menyebabkan penetrasi tidak merata dan lasan bergelombang.
Gerakan Elektroda dan Membentuk Lasan:
- Lurus (Stringer Bead): Gerakkan elektroda lurus sepanjang sambungan. Ini adalah teknik paling dasar untuk lasan fillet atau lap joint.
- Melengkung (Weaving): Untuk lasan yang lebih lebar, buat gerakan seperti setengah lingkaran, zig-zag, atau segitiga. Pastikan gerakan konsisten dan beri jeda singkat di ujung-ujungnya untuk menghindari undercut.
Mengidentifikasi dan Memperbaiki Masalah Umum
- Elektroda Sering Menempel (Sticking): Amperase terlalu rendah atau jarak busur terlalu dekat. Tingkatkan sedikit amper dan latih konsistensi jarak.
- Porositas (Lubang-lubang Kecil): Disebabkan oleh material yang kotor, elektroda lembab, atau aliran gas pelindung dari flux yang terganggu (misal karena angin).
- Slag Sulit Dilepas: Hasil las belum cukup dingin, atau teknik gerakan tidak tepat sehingga slag terperangkap di dalam lasan.
- Undercut (Cekungan di Tepi Lasan): Amperase terlalu tinggi atau gerakan weaving terlalu lama di tepi, menyebabkan logam induk mencair berlebihan.
Langkah Finishing untuk Hasil yang Profesional
Setelah selesai mengelas, biarkan logam mendingin sejenak. Gunakan pemukul terak (slag hammer) untuk membersihkan lapisan slag yang menutupi lasan. Setelah terak terlepas, sikat dengan sikat baja hingga permukaan lasan bersih dan mengkilap. Ini memungkinkan Anda memeriksa kualitas lasan dengan jelas dan memberikan hasil akhir yang rapi.
Kesimpulan
Menguasai las SMAW membutuhkan kesabaran dan latihan yang konsisten. Mulailah dengan berlatih pada potongan logam besi yang tidak terpakai. Fokuskan pada kemampuan menyalakan busur, menjaga jarak, dan mengontrol kecepatan gerak.
Dengan memahami prinsip dasar, memilih material yang tepat, dan terus berlatih, Anda akan segera mampu menciptakan sambungan logam yang kuat dan andal untuk segala proyek, dari perbaikan sederhana hingga karya fabrikasi yang kompleks. Selamat berlatih dan selalu utamakan keselamatan!

Post a Comment for "Teknik Pengelasan Dasar: Pandual Lengkap Las SMAW (Shielded Metal Arc Welding)"